Jumat, 22 April 2016

Kiat-kiat menjadi perempuan sholehah


1. Menutup Aurat
Yang dimaksud menutup aurat adalah memakai pakaian yang longgar dan menutup seluruh tubuh dari kepala hingga kaki, kecuali yang diperbolehkan Nampak adalah wajah dan kedua telapak tangan.
Allah SWT berfirman,
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزۡوَٲجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ يُدۡنِينَ عَلَيۡہِنَّ مِن جَلَـٰبِيبِهِنَّۚ ذَٲلِكَ أَدۡنَىٰٓ أَن يُعۡرَفۡنَ فَلَا يُؤۡذَيۡنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورً۬ا رَّحِيمً۬ا
Artinya:

Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab 33 ; 59)
Rasulullah SAW bersabda,
Wahai Asma’, jika seorang perempuan telah menjalani haidh (telah baligh/dewasa), maka tidak diperbolehkan baginya dilihat kecuali ini dan ini. Beliau mengisyaratkan wajah dan kedua telapak tangannya” (HR Abu Dawud)
Senang sekali melihat perkembangan kesadaran muslimah (teutama di Indonesia) untuk menutup aurat atau berbusana muslimah. Banyak sekali designer busana muslimah. Sehingga para muslimah tidak lagi merasa kesulitan untuk mendapatkan baju yang sesuai dengan syariat tetapi tetap modis dan enak dipandang 
Modis itu harusnya;
a. Tidak transparan
b. Tidak terlalu ketat
c. Tidak menampakkan aurat
d. Tidak bertato
e. Tidak berambut palsu (termasuk hair extention)
f. Tidak mencukur alis sampai habis
g. Hindari pemalsuan (operasi plastic)
h. Prioritaskan inner beauty
2. Menjauhi Perbuatan Dosa
Karakter pertama yang diamanahkan Allah pada para istri Rasul untuk meraih ridha dan surgaNya adalah menjaga diri dari perbuatan fasya dan munkar. QS. Al Ahzab 33 : 30 -31.
3. Menjaga Sikap dan Perkataannya
Salah satu perkara utama yang harus dilakukan dalam meraih surga adalah menjaga sikap dan lisan dari perkataan yang mengandung dusta dan ketidakjujuran. Mohon dibaca QS. Al Ahzab 33 : 32 – 33)
4. Menjaga Kehormatan Diri
Islam merupakan ajaran yang sempurna. Apapun aturan yang diberikan kepada umatnya, bukan demi kepentingan Allah, tapi demi kepentinganhamba-Nya sendiri. Tinggal kita sebagai hamba Allah yakin akan kebenaran yang dibawa ajaran Islam. Dengan begitu, apapun aturan Islam tersebut tidak akan dirasakan berat dan membebani.
Pada suatu ketika Rasulullah pernah berkata kepada Umar bin Khatab, “Ya Umar, bersediakah engkau sekiranya aku menunjukkan kepadamu perihal sebaik-baik harta simpanan bagi seorang lelaki? Yakni istri shalihah: Bila dipandang suami, menyenangkan. Bila diperintah suami, patuh. Dan bila suami tidak ada di rumah, ia senantiasa menjaga kehormatan diri” (HR Abu Daud)
5. Taat Kepada suami
Kehadiran suami bagi seorang istri merupakan bagian terpenting yang dapat menentukan arah hidupnya. Suami mempunyai peranan penting dalam menentukan nasib sang istri di dunia maupun akhirat. Islam telah memberikan aturan khusus bagaimana seharusnya pasangan suami istri menjalani kehidupan berdua sepanjang masa.
Khusus bagi sang istri, Rasulullah memberikan rambu-rambu untuk mengatur jalannya roda pernikahan diantara keduanya. Dalam sebuah hadis diriwayatkan, Rasulullah SAW pernah ditanya, “perempuan yang bagaimana yang paling baik?” Beliau menjawab? “Jika ia dipandang selalu menyenangkan dan jika diperintah ia taat” (HR Ahmad)
Ummu Salamah berkata; Rasulullah SAW pernah bersabda “Perempuan manapun yang meninggal dan suaminya dalam keadaan rodha (kepadanya), niscaya dia akan masuk surga” (HR Ahmad)
6. Menjaga Amanah
Termasuk dalam menjaga amanah suami adalah menjaga apa yang menjadi milik suami dan mentaati apa yang diperintahkan suami selama bukan untuk melanggar perintah Allah. Pada QS At Taghabuun 64 : 14 – 15, disebutkan bahwa amanah selanjutnya yang harus dijaga para istri adalah anak atau keturunan.
Anak merupakan
amanah Allah yang harus dijaga. Sebagai ibu yang baik, ia akan senantiasa memperhatikan masa depan pendidikan dan agama anaknya. Karena masa depan anak ditentukan oleh kepedulian dan perhatian orang tuanya.
7. Memperbanyak Ibadah kepada Allah
Perempuan shalehah hendaknya selalu menjaga keseimbangan antara kewajiban ia kepada Allah dan kewajiban ia pada sesama manusia yang ada disekelilingnya.
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang istri melaksanakan shalat lima waktu, berpuasa di bulan ramadhan, menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, nisacaya akan dikatakan kepadanya ‘masuklah kamu ke dalam syurga dari pintu mana saja yang kamu inginkan’” (HR Ahmad)
8. Berbakti kepada Orang Tua
Dalam Islam, bagi istri yang sudah bersuami, maka suami menduduki posisi pertama baginya. Sementara orang tua menempati posisi kedua setelah suaminya. Ijin, taat, mengadu dan lain sebagainya hendaknya mendahulukan suami sebelum pada orang tua.
Namun, bagi perempuan yang belum bersuami, maka orang tua tetap menjadi nomor satu baginya. Ia tidak bisa melepaskan diri dari kewajiban brbakti pada orang tua manakala ingin meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar